Setiap muslim pasti menginginkan malam penuh kemuliaan, Lailatul Qadar. Malam ini hanya dijumpai setahun sekali. Orang yang beribadah sepanjang tahun tentu lebih mudah mendapatkan kemuliaan malam tersebut karena ibadahnya rutin dibanding dengan orang yang beribadah jarang-jarang.
Edisi kali ini kita akan melihat
keistimewaan Lailatul Qadar yang begitu utama dari malam lainnya.
1. Lailatul Qadar adalah waktu diturunkannya Al Qur’an
Ibnu ‘Abbas dan selainnya
mengatakan, “Allah menurunkan Al Qur’an secara utuh sekaligus dari Lauhul
Mahfuzh ke Baitul ‘Izzah yang ada di langit dunia. Kemudian Allah menurunkan Al
Qur’an kepada Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wa sallam- tersebut secara
terpisah sesuai dengan kejadian-kejadian yang terjadi selama 23 tahun.” (Tafsir
Al Qur’an Al ‘Azhim, 14: 403). Ini sudah menunjukkan keistimewaan Lailatul
Qadar.
2. Lailatul Qadar lebih baik dari 1000 bulan
Allah Ta’ala berfirman,
لَيْلَةُ
الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ
“Malam kemuliaan itu lebih baik
dari seribu bulan.” (QS. Al Qadar: 3).
An Nakha’i mengatakan, “Amalan di
lailatul qadar lebih baik dari amalan di 1000 bulan.” (Latha-if Al Ma’arif,
hal. 341). Mujahid, Qotadah dan ulama lainnya berpendapat bahwa yang dimaksud
dengan lebih baik dari seribu bulan adalah shalat dan amalan pada lailatul
qadar lebih baik dari shalat dan puasa di 1000 bulan yang tidak terdapat lailatul
qadar. (Zaadul Masiir, 9: 191). Ini sungguh keutamaan Lailatul Qadar yang luar biasa.
3. Lailatul Qadar adalah malam yang penuh keberkahan
Allah Ta’ala berfirman,
إِنَّا
أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ إِنَّا كُنَّا مُنْذِرِينَ
“Sesungguhnya Kami menurunkannya
pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi
peringatan.” (QS. Ad Dukhon: 3).
Malam penuh berkah ini adalah malam
‘lailatul qadar’ dan ini sudah menunjukkan keistimewaan malam tersebut, apalagi
dirinci dengan point-point selanjutnya.
4. Malaikat dan juga Ar Ruuh -yaitu malaikat
Jibril- turun pada Lailatul Qadar
Keistimewaan Lailatul Qadar ditandai
pula dengan turunnya malaikat. Allah Ta’ala berfirman,
تَنَزَّلُ
الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا
“Pada malam itu turun
malaikat-malaikat dan malaikat Jibril” (QS. Al Qadar: 4)
Banyak malaikat yang akan turun pada
Lailatul Qadar karena banyaknya barokah (berkah) pada malam tersebut. Karena
sekali lagi, turunnya malaikat menandakan turunnya berkah dan rahmat.
Sebagaimana malaikat turun ketika ada yang membacakan Al Qur’an, mereka akan
mengitari orang-orang yang berada dalam majelis dzikir
-yaitu majelis ilmu-. Dan malaikat akan meletakkan sayap-sayap mereka pada
penuntut ilmu karena malaikat sangat mengagungkan mereka. (Tafsir Al Qur’an
Al ‘Azhim, 14: 407)
Malaikat Jibril disebut “Ar Ruuh”
dan dispesialkan dalam ayat karena menunjukkan kemuliaan (keutamaan) malaikat
tersebut.
5. Lailatul Qadar disifati dengan ‘salaam’
Yang dimaksud ‘salaam’ dalam
ayat,
سَلَامٌ
هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْر
“Malam itu (penuh) kesejahteraan
sampai terbit fajar” (QS. Al Qadr: 5)
yaitu malam tersebut penuh
keselamatan di mana setan tidak dapat berbuat apa-apa di malam tersebut baik
berbuat jelek atau mengganggu yang lain. Demikianlah kata Mujahid (Tafsir Al
Qur’an Al ‘Azhim, 14: 407). Juga dapat berarti bahwa malam tersebut, banyak
yang selamat dari hukuman dan siksa karena mereka melakukan ketaatan pada Allah
(pada malam tersebut). Sungguh hal ini menunjukkan keutamaan luar biasa dari
Lailatul Qadar.
6. Lailatul Qadar adalah malam dicatatnya takdir tahunan
Allah Ta’ala berfirman,
فِيهَا
يُفْرَقُ كُلُّ أَمْرٍ حَكِيمٍ
“Pada malam itu dijelaskan segala
urusan yang penuh hikmah” (QS. Ad Dukhan: 4).
Ibnu Katsir dalam kitab tafsirnya
(12: 334-335) menerangkan bahwa pada Lailatul Qadar akan dirinci di Lauhul
Mahfuzh mengenai penulisan takdir dalam setahun, juga akan dicatat ajal dan
rizki. Dan juga akan dicatat segala sesuatu hingga akhir dalam setahun.
Demikian diriwayatkan dari Ibnu ‘Umar, Abu Malik, Mujahid, Adh Dhahhak dan
ulama salaf lainnya.
Namun perlu dicatat -sebagaimana
keterangan dari Imam Nawawi rahimahullah dalam Syarh
Muslim (8: 57)- bahwa catatan takdir tahunan tersebut tentu
saja didahului oleh ilmu dan penulisan Allah. Takdir ini nantinya
akan ditampakkan pada malikat dan ia akan mengetahui yang akan terjadi, lalu ia
akan melakukan tugas yang diperintahkan untuknya.
7. Dosa setiap orang yang menghidupkan malam ‘Lailatul Qadar’ akan
diampuni oleh Allah
Dari Abu Hurairah, dari Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,
مَنْ
قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ
ذَنْبِهِ
“Barangsiapa melaksanakan shalat
pada malam lailatul qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka
dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari no. 1901)
Ibnu Hajar Al Asqalani mengatakan
bahwa yang dimaksud ‘iimaanan’ (karena iman)
adalah membenarkan janji Allah yaitu pahala yang diberikan (bagi orang yang
menghidupkan malam tersebut). Sedangkan ‘ihtisaaban’ bermakna mengharap
pahala (dari sisi Allah), bukan karena mengharap lainnya yaitu contohnya
berbuat riya’. (Fathul Bari, 4: 251)[1]
Ya
Allah, mudahkanlah kami meraih keistimewaan Lailatul Qadar dengan bisa mengisi
hari-hari terakhir kami di bulan Ramadhan dengan amalan shalih.
Aamin
Yaa Mujibas Saa-ilin.
@ Pesantren Darush Sholihin, Panggang-Gunung
Kidul,Sumber : http://muslim.or.id
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda
Judul : 7 Keistimewaan Lailatul Qadar
Dipostkan Oleh : Unknown
Anda sedang atau telah membaca artikel 7 Keistimewaan Lailatul Qadar. Terima kasih atas kunjungan dan perhatiannya, Salam kenal dari Dee Kaa
Judul : 7 Keistimewaan Lailatul Qadar
Dipostkan Oleh : Unknown
Anda sedang atau telah membaca artikel 7 Keistimewaan Lailatul Qadar. Terima kasih atas kunjungan dan perhatiannya, Salam kenal dari Dee Kaa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar