Masjid Raya Batam |
(QS: Al-Isra' : 1)
Memperingati isra mi’raj, mengingatkan kita kembali kepada kejadian
sekitar 14 abad tahun lalu dimana terjadi sebuah peristiwa spektakuler
yang bagi sebagian orang dianggap tidak masuk akal dan
mengada-ngada.Peristiwa yang terjadi hanya dalam satu malam namun
terekam jelas dalam ingatan nabi Muhammad saw.Itulah perjalanan
spiritual tingkat tinggi yang menjadi keistimewaan nabi Muhammad saw,
menembus dimensi ruang dan waktu untuk dipertunjukan kepada beliau
tentang kemaha besaran Alloh swt terhadap ciptaaNya.
Peristiwa ini diawali setidaknya oleh 3 peristiwa penting yaitu, pertama; wafatnya abi tholib,paman nabi yang selama ini melindungi dan menjaga nabi dari kejahatan orang-orang kafir quraiys.Kedua; wafatnya siti khodijah,istri rosululloh saw yang selalu mendampingi dan mendukung dakwah nabi dan ketiga;
pemboikotan terhadap banu hasym oleh kafir quraiys.Ketiga peristiwa ini
dikenal dalam sejarah islam sebagai ‘amulhujni yaitu tahun kesedihan.
Saat ini peristiwa isra’ mi’raj diperingati oleh umat islam,untuk
merefleksikan pesan yang ingin disampaikan.Dalam masyarakat kita, pesan
yang sering disampaikan penceramah agama adalah ibadah ritual (kesalehan
individu dengan Alloh swt) dan pesan moral yang terkandung di dalamnya.
Menerima perintah sholat sebagai kewajiban bagi umat muslim
menandakan misi profetik nabi Muhammad saw yaitu selain berhubungan
baik dengan alloh swt pun harus berimbas pada perbaikan moral.Karena
pada dasarnya sholat akan membawanya untuk menjauhi perbuatan yang keji
dan munkar.Disinilah,kita memahami tiga proses yang harus dilewati
seorang muslim yaituta’abud (beribadah sesuai yang diajarkan nabi) kemudian Ta’aqul (proses berpikir tentang imbas yang harus diperoleh seorang muslim ketika ta’abud) dan Takhaluq (aplikasi dari proses ta’aqul).
Sering kita menyaksikan sholat hanya berhenti pada proses ta’abud
dan ta’aqul saja sehingga hanya akan menjadi ritualitas dan angan-angan
saja.Tidak ada efek sama sekali baik dia sholat ataupun tidak.Karenanya
perlu dicamkan bahwa dari proses berpikir kita yang memahami sholat
diantaranya mampu mencegah perbuatan keji dan munkar adalah kewajiban
yang harus diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Selain sholat, Peristiwa-peristiwa yang dijumpai oleh nabi baik
ketika isra’ (perjalanan dari masjidil harom ke masjidil aqsha) maupun
mi’raj (naik sampai sidrotul muntaha) secara eksplisit menunjukan pesan
moral yang harus disampaikan kepada umat manusia.Fenomena
di neraka seperti orang-orang terus berenang di kolam nanah dan darah
lalu dilempari batu terus menerus, sebagai lambang siksaan bagi
orang-orang yang korupsi dan makan harta riba. bibir dan lidah yang
terus tergunting yang mencerminkan hukuman bagi orang-orang yang selalu
menyebarkan fitnah. Wajah dan dada yang terus tercakar sebagai gambaran
bagi mereka yang suka menindas dan peristiwa-peristiwa mengerikan
lainnya menjadikan pelajaran kepada kita untuk muhasabah (instropeksi diri) tentang tindak tanduk kita di dunia ini.
Kejadian yang terlihat jelas oleh nabi yaitu keadaan yang mengerikan
di neraka sebagai balasan bagi orang-orang yang mengabaikan seruan
islam maupun keadaan di surga yang membahagiakan sebagai balasan
orang-orang yang melakukan kebaikan mengisyaratkan kita untuk memilih
jalan hidup mana yang akan kita tempuh apakah keburukan ataukah
kebaikan?
Namun selain berhubungan baik dengan AllahSWT dan pesan moral, yang
perlu kita tangkap dalam peristiwa isra’ mi’raj ini adalah pesan social
yang cenderung dinomor sekiankan. Apalagi dengan masalah-masalah social
ekonomi seperti kerusuhan,pengangguran,kemiskinan dan lain sebagainya
yang sering mendera bangsa kita menjadikan moment ini begitu penting.
Dalam peristiwa ini, nabi telah melewati tiga titik penting yaitu
masjidil harom,masjidil aqsho dan sidrotul muntaha.dari masjidil harom
ke masjidil aqsho adalah peristiwa horizontal dan dari masjidil aqsho ke
sidrotul muntaha adalah peristiwa vertical.Secara implisit,pesan yang
ingin disampaikan adalah bagaimana kita bisa memaknai hidup ini baik
secara horizontal maupun secara vertical.horizontal berarti bagaimana
gerak dan langkah kita di dunia ini dan vertical berarti tentang
hubungan kita dengan sang maha kuasa segala sesuatu.
Kita melihat bahwa nabi dengan ketentuan Allah swt ternyata memilih
kembali ke bumi setelah beliau menyaksikan sendiri tentang
kenikmatan-kenikmatan yang ada di surga, sesuatu hal yang berlawanan
dengan nabi adam yang dalam do’anya meminta dikembalikan ke surga maupun
nabi idris yang meninggalkan terompahnya di surga.hal ini memberikan
isyarat kepada kita bahwa kecarut marutan social dibumi haruslah
diselesaikan oleh nabi.Disinilah menjadi titik penting bagi misi islam
untuk menciptakan kedamaian dimuka bumi (rohmatan lil’alamin).
Dari sini, bisa ditegaskan bahwa memaknai isra’ mi’raj berarti
memahami dua prinsip hidup kita sebagai muslim yaitu hubungan baik kita
dengan sang pencipta (vertical) dan hubungan baik dengan makhluk
(horizontal).Perintah berhubungan baik dengan sang pencipta pada
kenyataannya harus berimbas pada hubungan baik dengan yang diciptakan. Semoga kita bisa menangkap makna peristiwa isra’ mi’raj ini.
sumber: http://abdoelrohym.blogspot.com
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda
Judul : Memaknai Isra' Mi'Raj Nabi Kita Muhammad.SAW
Dipostkan Oleh : Unknown
Anda sedang atau telah membaca artikel Memaknai Isra' Mi'Raj Nabi Kita Muhammad.SAW. Terima kasih atas kunjungan dan perhatiannya, Salam kenal dari Dee Kaa
Judul : Memaknai Isra' Mi'Raj Nabi Kita Muhammad.SAW
Dipostkan Oleh : Unknown
Anda sedang atau telah membaca artikel Memaknai Isra' Mi'Raj Nabi Kita Muhammad.SAW. Terima kasih atas kunjungan dan perhatiannya, Salam kenal dari Dee Kaa
ternayata makna isra miraj itu sendiri sungguh mendalam...
BalasHapushttps://www.tokopedia.com/codyonline/solder-uap-blower-cody-850-analog