Tersebutlah, di kaki Gunung Indrakila, tepatnya di dalam Gua Mintaraga, Arjuna melaksanakan tapabrata
dan begelar Begawan Mintaraga. Ini adalah tahun ketujuh sejak
peristiwa Bale Sigala-gala. Tujuan Arjuna bertapa di Gunung Indrakila
semata-mata untuk mencari ketenangan diri, disamping bentuk upaya lahir
batin demi kejayaan Pandhawa.
Dari sinilah sebenarnya takdir digariskan
yang nantinya akan terbukti pada Perang Baratayudha. Barangkali dari
banyak kali Pendhawa berjasa pada Kahyangan Suralaya, inilah tonggak
terpenting yang nantinya akan memberi warna pada kehidupan anak-anak
mendiang Prabu Pandhudewanata.
Cerita
ini dimulai dari Kerajaan Himamimantaka, dimana sang Raja Raksasa
bernama Prabu Newata Kawaca yang tengah jatuh hati kepada putri Bethara
Indra bernama Dewi Supraba. Kecantikan bidadari yang satu ini memang
tak terkatakan, sehingga membuat Prabu Newatakawaca mempertaruhkan
apapun untuk bisa mempersuntingnya. Tak tanggung tanggung, dia
mengirimkan Patih Mamangdana dan Kala Mamamngmurka untuk menghadap
Bethara Guru guna meminta Dewi Supraba sekaligus meminta Tahta Suralaya.
Sudah
Pasti Permintaan ini tak dikabulkan oleh para dewa. Singkat cerita
Prabu Newatakawaca berniat menggempur Suralaya. Keberania Newatakawaca
ini bukan tanpa alasan. Dia memiliki kesaktian yang bernama Aji Gineng
yang ditempatkan di tenggorokannya sehingga hampir tindak mungkin bisa
dikalahkan oleh siapapun. Suralaya kalang kabut, para dewa tak mampu
menandingi kesaktian Raja Raksasa ini. Reputasi Bethara Guru berada di
ujung tanduk.
Disaat
genting inilah Narada mendapat perintah untuk mencari bala bantuan dan
jago yang mampu mengalahkan Newatakawaca. Pilihan Narada jatuh pada
Arjuna yang ketika itu tengah bertapa di kaki gunung Indrakila. Arjuna
bisa mengalahkan Prabu Newatakawaca berkat bantuan Dewi Supraba. Atas
keberhasilan ini Arjuna dijadikan raja bagi para bidadari dan
diperkenannkan mengajukan beberpa permohonan. Permohonan Arjuna inilah
yang nantinya memberi warna pada Perang Baratayudha. Pertanyaannya
adalah, bagaimana Begawan Mintaraga mampu mengalahkan Newatakawaca yang
memiliki Aji Gineng? Apa saja permintaan Arjuna kepada para dewa?
Cerita ini sebenarnya merupakan
pertujukan live ki Manteb Sudarsono di Ditlantas Polda Metrojaya pada
tahun 2008, sehingga bahasa yang disampaikanadalah bahasa visual, bahasa
tontonan. Tetapi ketika teman saya dari Bandung (Mas S) memberikan
file ini, tak tahan rasanya saya ingin berbagi maka saya meminta ijinnya
untuk mengupload di blog ini. Beliau tidak keberatan. Masalahnya
adalah total file DAT lakon ini mencapai 4 GB, sehingga hampir tidak
mungkin untuk saya upload dengan kepasitas bandsidh yang terbatas. Oleh
karenanya saya hanya mengupload file audio dari pertunjukan tersebut.
Itupun masih terlalu besar sehingga saya perlu memecahnya menjadi
beberapa bagian.
Oleh
karena itu, apabila kualitas suara jauh dari kriteria cukup, saya bisa
memahami. Maka maaf adalah kata yang tepat untuk saya sampaikan kepada
anda. Tetapi diluar semuanya, rasa puas saya bisa berbagi dengan anda.
Selamat menikmati.
Dikuttip dari : http://jamansemana.com/
Nah kalau yang seneng dengan wayang seperti lakon wayang yang terkenal seperti lakon Petruk Dadi Ratu cari dilink ini langsung klik disini :
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda
Judul : Yang Seneng Wayang
Dipostkan Oleh : Unknown
Anda sedang atau telah membaca artikel Yang Seneng Wayang. Terima kasih atas kunjungan dan perhatiannya, Salam kenal dari Dee Kaa
Judul : Yang Seneng Wayang
Dipostkan Oleh : Unknown
Anda sedang atau telah membaca artikel Yang Seneng Wayang. Terima kasih atas kunjungan dan perhatiannya, Salam kenal dari Dee Kaa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar